Begini alur jemaah Aolia menunaikan salat Idul Fitri hari ini Jemaat Aolia menunaikan salat Idul Fitri pada Jumat (4 Mei) di Masjid Aolia Gunung Kidul.

Viral News Avatar

Waktu Sholat Idul Fitri berjamaah diungkap oleh kerabat ulama Muslim Aolia, KH.Ibnu Hajar Sholeh Pranolo (Mbah Benu), Daud, dihubungi wartawan melalui telepon pada Kamis (4 April).

Meski salat Idul Fitri dilangsungkan pada hari Jumat (4 Mei), tidak ada kumandang takbir pada Kamis malam (4 April) dan salat Isya dilaksanakan berjamaah dengan jumlah hadirin 30 orang.

“Besok setelah saya salat tidak ada acara halal bi halal, kita langsung persiapan untuk hari jumat,” ujarnya.

Apa itu Gereja Aolia?
Putra ketiga pengurus jemaah Aolia, Musa Asigbillah, menjelaskan tentang salat Idul Fitri yang sebelumnya dilakukan jemaah Aolia dan pentingnya Aolia itu sendiri.
Musa mengatakan jemaah Masjid Aolia dipimpin langsung oleh Kiai Haji Raden Ibnu Hajar Sholeh Pranowo alias Mbah Benu.Jemaah memanggil Mbah Benu Murshid atau guru.

Jemaat Aolia menganut aliran Ahlussunah Wal Jamaah, khususnya mengikuti dan menghormati sunnah Nabi dan sunnah khulafaurrasyidin setelahnya.Musa mengakui bahwa Perjanjian Aolia sudah ada jauh sebelum ia lahir.
Hingga saat ini, Gereja Aolia tersebar di berbagai daerah, termasuk Jawa Tengah dan DIY.Faktanya, kita tidak bisa menghitungnya dengan pasti karena jumlahnya yang sangat besar.

“Saya tidak yakin karena banyak sekali.
Musa juga menyebutkan bahwa Mbah Benu mendapat ilmu dari Laduni yang tiba-tiba berpindah ke karakternya.
Menurut sejarah, Mbah Benu pernah dibimbing oleh para Mursyid.

“Beliau pernah menjadi pengurus Pondok Pesantren Mbulus, sebuah pondok pesantren yang terletak di kawasan Maron Purworejo.

Bahkan beliau juga dibimbing oleh Mursyid lainnya seperti Gus Jogo Rekso di Muntilan, Syech Jumadil Kubro dimakamkan di Gunung Turgi dan Sunan Pandanaran di Klaten,” kata Musa.

Alasan Salat Idul Fitri Lebih Awal Mbah Benu menjelaskan, alasan mereka menggelar Salat Ied lebih awal dari ketentuan pemerintah karena merupakan keyakinan yang selama ini mereka anut.
Di Indonesia, setiap orang mempunyai kebebasan memilih liburannya sendiri.

“Indonesia Merdeka.
Kalau mau liburan silakan, jangan liburan.
Kalau mau puasa, silakan, jangan puasa.
Tidak masalah, yang penting tetap menjaga solidaritas dan tetap bersatu.

Mbah Benu menambahkan, jemaahnya tidak pernah mencemarkan nama baik pihak lain.
Namun jika difitnah, dia justru menyambut baik.Mbah Benu menghimbau kepada jemaahnya.
Jangan marah karena tidak punya kamus, marahlah pada Jemaat Aolia, keturunan Nabi Adam yang lain.

Viral News Avatar